Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Halo semuanya,
Jadi saat di suatu malam minggu dimana gw nyantai dirumah karena jomblo hiks, gw mulai menyalakan laptop dan mulai mencoba corat coret wordpress kuh ini.
Kali ini bukan tentang materi akuntansi & pajak. Tapi tentang pengalaman gw. Terakhir kali gw tulis pengalaman itu adalah saat pengalaman PKL/Prakerin/Magang gw saat gw SMK Tahun 2011 dimana cerita gw itu gw publish di sini tahun 2016. Wow sudah 7 Tahun gw menjadi pribadi yang tertutup wkwk.
Dari situ, gw akhirnya memutuskan untuk kembali berbagi, yaitu saat gw ikut Sertifikasi Associate Wealth Planner Syariah dari AWP Community & FPSB Indonesia. Kenapa gw pengen bebagi karena gw ikut sertifikasi ini masih tergolong baru (tahun 2023) dan masih fresh di ingatan gw.
—
Kok bisa tau-tau an soal AWP Syariah?
Saat sudah mulai pelatihannya oleh mentor nya kan di tanya, kenapa kamu ikut AWP Syariah, kan di batch gw ada 5 orang kan pesertanya, itu tuh ada macam-macam alasannya:
- Karena tidak punya background keuangan, jadi ceritanya mau menguasainya buat kerjaan
- Karena seorang influencer keuangan jadi biar meyakinkan kan ada gelar AWP nya gitulooh
- Karena pemanasan buat ambil CFP.
- 1 lagi lupa maafkan aku yang pelupa ini
Belum kalau gw baca-baca pengalaman orang, rata-rata yang ikut itu agen Asuransi boo. Iya sih gw kerja di sebuah kantor yang ada kata ‘asuransinya’ tapi kalau ditanyain tentang Asuransi ya bingung juga ya pak bu. Gw aja baru tau Asuransi itu dibagi 2 jadi Asuransi umum & jiwa aja baru semenjak kerja ditempat yang sekarang. Sebelumnya Taunya BPJS saja. #Lahkok jadi curhat.
Oke Kembali ke topiknyaa..
Jadii, sekitar tahun 2020-2021, saat masa pandemic lagi marak-maraknya, gw disuatu hari membuka youtube tentang investasi (jadi ceritanya waktu itu biar duit gw engga abis abis gitu aja), nah ketemulah tiba-tiba sama investasi perak. Jadi ada yang buat video mengenai investasi perak dimana saat itu (terutama tahun 2020) harga perak lagi mantap-mantapnya dibandingkan emas. Mulailah saat itu masuk ke grup WA tentang perak, mempelajari perak, sampai akhirnya beli perak dari sisa remahan uangku yang menganggur eaa.
Sampai akhirnya, ada satu bapak-bapak (atau mas-mas belum tua banget sih keliatannya) sebut saja di Pak Z yang bilang “Pastikan saat investasi perak itu dana darurat udah ada, beli perak itu pakailah uang beku, kalau ema situ uang dingin. Jangan semua uang nganggur dialokasikan ke perak..” Kebayang dong kalau perak adalah opsi investasi terakhir yang dibeli. Lalu mulailah para anggota sahut menyahut di grup sampai Pak Z ini diminta untuk menjelaskan bagaimana cara mengatur keuangan. Lalu beliau ini mulai menjelaskan tentang Piramida Keuangan yang katanya itu adalah materi CFP.
Gw yang juga waktu mulai tahun 2020 itu juga mulai mempelajari Personal Finance baru tahu ada gelar CFP. Gw taunya kan CA, CPA karena gw dari background accounting. Gw tertarik mulai cari-cari tahu info soal CFP. Dari hasil pencarian gw, wah ternyata persyaratannya S1 dan memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di bidang keuangan, plus liat harga pelatihan & sertifikasinya mahal juga ya untuk gw pribadi. Selain itu ada juga iuran tahunan dan persyaratan untuk terus mempertahankan gelar CFP.
Gw sendiri sampai saat ini juga kayaknya engga perlu perlu amat sampai CFP karena daku bukan praktisi atau influencer keuangan juga. S1 pun daku belum dan daku hanyalah seorang karyawan akuntansi biasa.
Nah dari pencarian itu gw juga jadi tau kalau selain ada CFP, ada juga sertifikasi perencana keuangan lain seperti AWP, QWP, RFP, AEPP tapi tetep tingkat paling tinggi adalah CFP. Nah yang paling dasar adalah AWP.
Selama ini kan gw udah belajar secara otodidak lah, bagaimana gw ngehitung dana darurat, cara buat budgeting, ngatur cashflow pribadi, buat sinking funds, investasi dll. Jadi, gw mau cocokin sebenarnya, apa yang sudah gw lakukan selama ini sudah sesuai belom sih sama standar AWP ini. Ditambah, gw yang setengah hidup gw bercengkrama dengan akuntansi ingin mengeksplore dunia lain tapi masih yang dekat-dekat dengan akuntansi. Gw pikir perencanaan keuangan ini ya dekat dengan akuntansi itu sendiri.
Lalu, gw memutuskan okeeh gw akan ambil AWP suatu saat nanti.
Tahun demi tahun pun berlalu, engga kerasa sudah jeda 2 tahun. Akhirnya ditahun 2023 ini ada kesempatan buat ikut AWP, bulan januari 2023 skip karena lagi hectic #soksibuk, lalu secara tahu bulat saat H-1 pelaksanaan gw daftar AWP dongss. Dan yang gw pilih adalah AWP Syariah.
–
X: Lho kok syariah yuns? Agak laen ya kau ini.
–
Ya karena AWP waktu itu di hari sabtu, sedangkan AWP Syariah itu di hari minggu sedangkan gw hari sabtu nya mau healing. Jadilah gw memilih hari minggu dan ikut kelas AWP Syariah.
Hehe engga itu aja sih alasannya. Lagi-lagi aja gw penasaran, bagaimana mengelola keuangan secara syariah. Berdasarkan informasi juga anggota AWP Syariah itu masih lebih sedikit dari AWP. Jadinya, oke gw mau jadi bagian yang sedikit itu.
–
X: Wow alasan yang sangat masuk akal ya yuns?
Y: hee 😀
–
—
Bagaimana Cara Daftar AWP Syariah?
Gw daftar melalui IFAC klik disini. Setelah klik Register Now, isi Form Pendaftaran meliputi pilih jadwal kelas, nama no HP, email, domisili, sama pilihan mau cetak kartu e-money atau engga dan ditanya tau info nya dari mana lalu klik daftar. Setelah itu, transfer biaya pelatihan & sertifikasinya. Lalu konfirmasi ke Admin nya. Untuk transfer kemana dan berapa no WA adminnya nanti juga keliatan pas kita selesai daftar atau nanti juga ada di email kita masing-masing.
Sat sudah konfirmasi ke admin, baru deh oleh admin akan dikasih link zoom & password buat hari H dan diinfokan panduan untuk persiapan kelas AWP Syariah, yang utamanya adalah di perlukan untuk mendownload aplikasi di HP yaitu EZ Financial MY IFPE Syariah. Apa tuh? Nah Nanti dijelaskan lebih lanjut dibawah ya..
—
Apa yang dipelajari di AWP Syariah?
Pelatihan & Sertifikasi AWP Syariah ini ada 2 pilihan yaitu offilne & online, Cuma yang dibuka pas gw cek websitenya adalah yang kelas online via zoom. Gw sendiri juga prefer untuk pilih yang online biar fleksibel alias magerr. Kelas dibuka jam 08.45 pagi untuk persiapan dan dimulai jam 9 pagi. Pertama perkenalan dulu masing-masing peserta, lalu selanjutnya di mulai materinya. Untuk sesi 1 sampai jam 12 siang itu dimulai dengan teori mengenai perencanaan keuangan, piramida keuangan, alokasi budgeting arus kas, dana darurat, jenis investasi syariah, asuransi syariah & wakaf.
Kemudian ada istirahat 1 jam dari jam 12.00-13.00.
Lanjut lagi jam 1 kemudian dijelaskan stentang Time Value of Money (TVM) dan studi kasus yang menggunakan Aplikasi EZ Financial. Kemudian praktek dan studi kasus menghitung dengan MY IPFE Syariah. Lumayan bikin mata melek lho, mesti fokus karena kalau hilang fokus dan salah masukkan variabel ke MY IPFE Syariah maka buyarlah hasilnya 😀
Aplikasi MY IPFE Syariah ini jelas sangat helpful karena kita tinggal memasukkan variable dan langsung keluar hasilnya tanpa perlu memikirkan rumus-rumus PV & FV yang pasti untuk orang non Keuangan membuat bingung. Gw aja bingung LOL.
Sampai dengan jam 4 sore barulah ada test atau ujian sertifikasi atas materi AWP Syariah yang telah dipelajari sebelumnya. Bagi yang nyimak materinya dari pagi, seharusnya bisa menjawab test nya. Yakin dehh. Mamah tau sendiri.
Terakhir, sekitar jam 5 kurang alhamdulillah selesai, ditanyakan testimoni peserta dan sesi foto bersama. Sertifikat softcopy nya juga langsung diberikan di hari itu juga. Sertifikat hardcopy juga akan dikirim via ekpedisi. Sertifikat hardcopy ini gw terima H+4 setelah pelatihan selesai.
—
Kesan Pesan ikut AWP Syariah?
Gw emang dasarnya suka belajar *ah masaaa sich yuns?*. Jadi gw senang-senang saja ikut pelatihan AWP Syariah ini. Gw juga dapat insight mengenai sisi syariahnya dan itu belum pernah gw dapatkan sebelumnya. Perubahan itu kan dilakukan dari diri sendiri, jadi dengan pengetahuan dan kalkulator financial yang gw dapatkan ada beberapa hal yang gw rubah dari style perencanaan keuangan pribadi ala diriku. Kapan-kapan mungkin akan gw share tipis-tipis hasilnya biar berasa kayak finance influencer.
Nah, kalau gw kan testimonial dari sisi yang sebenarnya masih sangat awam soal perencana keuangan syariah, karena sebelumnya gw belajarnya perencana keuangan yang umum dan itu pun gw juga belajarnya modal otodidak di Mbak Gugel dan Kakak Yutub. Mungkin saja hal berbeda yang dirasakan buat orang yang sudah mempelajari keuangan syariah sebelumnya mungkin di kuliah atau di pekerjaan. (Disclaimer ini maksudnya yaa hehe).
Oh iya, AWP ini juga termasuk gelar non akademik ya. Jadi bisa dipakai setelah nama. Bagi anggota AWP maupun AWP Syariah gelarnya sama-sama AWP. Jadi, bukan jadi AWPS gituu. AWP ini pun gelarnya tanpa batas waktu dan tanpa iuran anggota, beda kalau sudah CFP.
Nah setelah AWP ini, gw malah tertarik untuk ikut QWP. Bedanya, kalau AWP ini menekankan ke Manajemen Arus Kas kalau QWP ini akan belajar Manajemen Aset. Lebih ke Laporan Keuangan Pribadi dan mempelajari ratio keuangan. Jadi akan dibuatkan bookplan mengenai posisi asset utang dan ratio keuangannya apakah sehat atau tidak.
Tapi, sepertinya tidak tahun ini gw akan ikut QWP. Semoga suatu saat bisa , Insya Allah. Aamiin.
—
Seperti itulah pengalamanku seharian di hari minggu di bulan Februari 2023 mengikuti pelatihan AWP Syariah. Mungkin ada yang mau berbagi pengalaman atau berbagi makanan diskusi soal AWP Syariah, apapun. Silahkan coret-coret di kolom komentar. Anaknya gitu, senang kalau ada yang komen karena berasa ada yang baca.
Okee, kurang lebih mohon maaf ya. Terutama cara nulis gw yang masih amburegul emesyu faraway faraway dan sangat tidak formal ini. Ambil yang baik dan buang yang buruk nya.
Babayy.. Sekian dan terima gaji.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.